Kamis, 06 April 2017

Aren Bukanlah Tanaman Hutan !

Kebun aren milik Bapak Nasrullah

Beberapa orang berpendapat bahwa aren (enau) adalah tanaman hutan, hingga tak mesti dirawat dengan baik ketika dibudidayakan. Cukup dibiarkan saja, maka pada saatnya ia akan memberikan hasil sesuai harapan petaninya. 

Bahkan yang lebih ekstrim lagi, ada yang berpendapat bahwa aren tidak boleh dipupuk dan dibersihkan gulmanya. Mereka mengatakan bahwa bila tanaman aren dipupuk, maka akan menyebabkan tanaman menjadi tidak bisa menghasilkan air nira, bila dibersihkan gulmanya, maka air niranya akan sedikit.

Pendapat seperti itu jelas salah. Betapapun, aren adalah tumbuhan yang membutuhkan asupan unsur hara yang cukup agar ia tumbuh dengan baik dan cepat berproduksi. Ketika mula ditanam, jarak tanam harus diatur,  lubang tanam ukurannya harus  cukup, lembah tangkapan air disiapkan, peneduh dibuat, pemupukan rutin, pengendalian gulma, pemberantasan hama dan penyakit, bahkan bila perlu dilakukan penyiraman. 

Tanaman jenis apapun tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, bila ditanam namun tidak dirawat dengan baik. Tanaman yang dibiarkan, mungkin tetap akan memberikan hasil, namun tidak akan bisa menyamai hasil dari tanaman yang ditanam dan dirawat sesuai standart perawatan sesuai jenis tanaman itu. 

Karena itu, bila dibudidayakan aren, maka tanamlah sesuai panduan yang ada. Rawatlah dengan baik. Maka kebun aren Anda akan memberikan hasil yang melimpah.  Hal ini sudah dibuktikan oleh para pekebun aren di Nusantara, juga di Malaysia. Mereka merawat kebun arennya sama seperti pekebun lain merawat tanaman sawit, karet, pala, durian, mangga, dan lain-lain.

Jangan lupa untuk saling berbagi rejeki jika Anda sudah makmur. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia yang lain. Ada banyak janda penanggung anak yatim yang sebaiknya Anda nafkahi kebutuhan zahir, bathin dan kebutuhan biologisnya. Tentu dengan dihalalkan terlebih dahulu. Berbagi itu indah. 
Kuncinya, ikhlas.
Dan berani. 

Mari. 





12 komentar:

  1. Nah karena sdh dimulai oleh bang Pilot mari kita komentarin izin ya sebenarnya yg paling banyak memberikan litratur tentang pohon aren adalah Dep Pertanian sampe sdh mempunyai Balitka khusus di Menado yg sdh memberikan sertifikasi utk tanaman Aren sedang Dephut baru2 ini.

    Oleh karena banyakknya penebaran Pohon aren di Hutan2 al HutanLindung Sibolangit yg menebarkan pohon2 keperkampungan sekelilingnya seluruh puhunnya tumbuh tumpangsari ditanah yg berkemiringan pengetahuan petani aren sangat minim untuk membudidayakan secara mono seperti perkebunan sawit dan karet dgn bibit unggul yg sdh dimutasi genetiknya dll. Setahu saya sertifikasi pohon aren baru dari pohon indukan yg baek saja.

    Intinya setiap benda yg hidup dari kecil dan membesar berbuah dll siklus hidup memerlukan perawatan dan makanan jadi pohon Aren ini juga sangat rentan saat kecilnya al Panas dan Kekeringan dan binatang kumbang perusak pucuk pohon dan belalang pemakan daun, setelah besar dan tinggigampang kena sambar petir. Dan setelah disadap sebaiknya diberikan waktu dan pemupukan utk penyadapan berikut.

    Artinya Pohon Aren ini tetap memerlukan perawatan apakah pola tanamnya Perkebunan atau Kehutanan ya harus dirawat....

    BalasHapus
  2. Adakah yg unggul dan umur mulai berproduksi lebih pendek tetapi umur produksi lebih lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sependek pengetahuan saya, belum ada. Karena aren bersifat monocarpic, makin pendek umur mulai produksi, makin pendek batang, maka akan makin pendek pula jangka produksi. Karena itulah saya menanam aren dalam, bukan aren genjah.

      Hapus
  3. Selama ini yang kita lihat pohon aren itu tumbuh subur di kawasan perbukitan dengan iklim relatif dingin seperti di pinggiran Danau Toba, Sipirok, dan lain-lain. Apakah aren ini dapat dibudidayakan di dataran rendah dengan iklim relatif panas?

    BalasHapus
  4. izin membantu menjaawab,

    untuk di dataran rendah dan relatif panas, semisal di Riau, bisa dibuat kebun aren (ada yang menanam aren tumpang sari dengan sawit, aren sebagai tanaman pagar, sudah ditanam 1400-an pohon dan sudah berbuah serta sudah disadap, berhasil menghasilkan nira yang manis, juga ada yang dibuat kebun monokultur dengan jarak tanam 8 x 8 seluas 4 ha, namun baru mulai berbuah dan baru belajar menyadap, nira yang dihasilkan belum maksimal, masih berbau),

    asalkan tidak ditanam pada lahan yang terendam, gambut dalam, mungkin payau juga sulit tumbuh.

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Doktor atas atensinya. Selamat kembali ke kampung halaman.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

SANGAT PENTING : JAGA JARAK TANAM !

Dalam dunia pertanian, jarak tanam yang optimal itu sangatlah penting. Karena, jika kita menanam terlalu rapat, maka tanaman akan menderita,...