Selasa, 24 Juli 2018

Beda Aren Genjah Dengan Aren Dalam dan Aren Tinggi

Aren, semua jenis, adalah tumbuhan endemik Asia Tenggara, termasuk Nusantara. Aren genjah, aren dalam dan aren tinggi secara alami tersebar di banyak provinsi di Indonesia. Namun daerah Kalimantan Timur menjadi dikenal sebagai daerah asal aren genjah, sebab Disbun provinsi itu yang pertama kali merilis aren genjah endemik Kaltim sebagai benih unggul nasional.

Aren dalam atau aren sadang yang baik berasal dari daerah Sulawesi Utara dan sekitarnya. Ada pun aren tinggi menyebar secara merata di hampir semua provinsi di Indonesia. 

Aren genjah, aren dalam dan aren tinggi, saat masih berbentuk biji dan bibit sulit dibedakan secara fisik. Perbedaan keduanya terlihat apabila sudah dewasa.

Aren genjah, tinggi batangnya dihitung dari titik tandan sadap pertama sekitar 4 sd 5 meter. Sedangkan aren dalam sekitar 6 sd 7 meter. Ada pun aren tinggi 8 sd 15 meter.
Pada ketiga jenis aren ini, sekitar satu setengah meter batang sebelah atas akan habis untuk tempat keluarnya tandan betina atau tandan buah penghasil kolang kaling, yang mana tandan ini jumlahnya antara 4 sd 7 tandan, rerata 5, dan jarang disadap orang karena dipercaya akan mempengaruhi hasil nira selanjutnya. Namun, ada juga jenis aren tinggi yang mengeluarkan tandan buah sampai dengan 11 tandan. 

Berdasarkan data dari Disbunkaltimprov, aren genjah mulai berproduksi atau mulai bisa disadap pada umur 5 tahun. Lamanya masa panen atau productive term aren genjah berkisar sekitar 5 sd 6 tahun. Dengan jumlah tandan sadap 10 sd 12 tandan. Hasil nira per batang per hari 7 sd 12 liter. Rendemen 12 sd 15 persen. Artinya, satu kilogram gula aren cetak berasal dari 6 sd 7 liter nira.

Ada pun masa mulai produksi aren dalam berkisar 7 sd 8 tahun. Dengan lamanya masa panen sekitar 7 sd 8 tahun juga. Atau dengan kata lain, pada umur 14 sd 16 tahu4n, ia akan memasuki masa non produktif. Jumlah tandan sadap aren dalam sebanyak 14 sd 18 tandan. 

Sedangkan masa mulai produksi aren tinggi atau aren hutan adalah 10 sd 12 tahun. Non produktif umur 20 sd 24 tahun, Jumlah tandan sadap 20 sd 26 tandan. 

Dalam hal produksi nira perbatang perhari, ketiga aren jenis, lebih kurang sama saja. Produksi harian tidak bergantung pada jenis aren, tetapi lebih kepada kesuburan tanah, perawatan, suhu udara (optimal di 14 sd 17 derajat C), ketinggian titik tanam (optimal di 800 sd 1400 mdpl), keahlian penyadap dan rejeki petaninya sendiri yang diberikan Tuhan.

Aren memang baik ditanam di dataran tinggi. Hasil niranya bisa 25 sd 60 liter perbatang perhari sadap. dengan kandungan gula terlarut sekitar 11 sd 13 brix. (Gula aren 85 brix).

Jika ditanam di dataran rendah yg berhawa panas, aren akan menghasilkan sekitar 7 sd 15 liter nira perbatang perhari sadap. 

Penyadapan dilakukan pada pagi dan sore hari, dengan hasil sekira 70 persen berasal dari hasil tetesan nira di malam hari. Rendemen nira di dataran rendah lebih tinggi. Antara 12 sd 14 brix, tergantung musim. Rendemen lebih rendah saat musim hujan dan mencapai titik puncak di pertengahan musim kemarau. Namun, di musim kemarau biasanya jumlah nira akan menyusut.

Rerata 1 kg gula aren berasal dari 6 sd 7 liter nira. Dan rerata, satu pohon aren sadapan memberikan 1 kg gula aren bagi penyadap dan pemasak niranya. Saat harga gula aren berkisar antara 15 sd 25 ribu rupiah, tanaman ini termasuk sangat baik untuk dikembangkan.

Lalu, jenis aren mana yang paling baik untuk dibudidayakan? 
Jika lahan anda seluas 1 ha atau lebih, kami sarankan menanam aren genjah. Sedangkan jika kurang dari 1 ha, maka lebih baik menanam aren dalam. Pertimbangannya adalah efisiensi dan produksi. Namun, tentu semua terpulang jua kepada masing-masing petani. Intinya, jika mau hasil yang lebih cepat, bisa menanam aren genjah. Sedangkan jika mau hasil yang lebih panjang, bisa memilih aren dalam.

Ada pun aren tinggi alias aren hutan, maka kami kurang merekomendasikan penanamannya untuk tujuan ekonomi. Karena masa tunggunya yang cukup lama, 10 sd 12 tahun. 

Patut dicatat juga, semua perkiraan di atas didapat apabila budidaya dilakukan dengan baik, dirawat dan dipupuk secara seimbang. Bila hanya model tanam lalu tinggal, maka capaian masa produksi bisa jadi lebih lama dan hasil juga bisa lebih sedikit. 

Ada pun cara budidaya aren yang baik telah kami uraikan di artikel lain di blog ini. 

Dan satu hal lagi, aren tidak termasuk dalam kategori 'tanaman angin surga' seperti tanaman jarak, gaharu, jati emas, cendana dll, yang harganya digembar gemborkan selangit tetapi yang mau membelinya secara real agak sulit dicari.
.
Sungguh, tidaklah sulit menjual gula merah, gula semut, kolang kaling dan ijuk. Pasarnya ada di depan mata Anda. Hanya mungkin Anda perlu sedikit lebih luas melihat. Jangan hanya sekedar memandang.

Salam tani Indonesia! Semoga sukses berjaya..!



SANGAT PENTING : JAGA JARAK TANAM !

Dalam dunia pertanian, jarak tanam yang optimal itu sangatlah penting. Karena, jika kita menanam terlalu rapat, maka tanaman akan menderita,...