Rabu, 28 November 2018

Daftar Harga Bibit Tanaman UKM.Tani Muda

Alamat : Dusun 2 Desa Petatal, Lima Puluh, Batubara, Sumut, Indonesia.
Jalan Lintas Medan-Kisaran km 129.
Depan RM.Minang Jaya (stasiun bus ALS). 
HP/WA 0813 7000 8997.


Daftar Harga Bibit :

Aren genjah dan aren dalam : kecambahnya 1,5K, bibit umur 3 bulan harga 3K/tinggi 20 cm daun 1 helai, umur 6 bln harga 5K/tinggi 30 cm daun 2-3 helai, umur 10 bln harga 8K/tinggi 50 cm daun 4-5 helai, umur 16 bulan harga 15K tinggi 100 cm. 
Alpukat alligator 25K
Alpukat kendil 25K
Alpukat miki 50K
Alpukat lebak 25K
Pinang betara 4K
Pinang Kampung 2,5K
Cokelat okulasi 9K
Coklat biji 4K
Sawo 25K
Kemiri 8K
Jeruk manis 15K
Cengkeh 8K
Pala 10K
Durian Musangking 25K
Durian Duri Hitam 25K
Durian udang merah 25K
Durian montong 20K
Durian kani 20K
Durian bintan 20K
Durian bawor 20K
Sirsak 8K
Nangkadak 25K
Jambu air tong samsi merah 20K
Jambu air madu hijau 20K
Jambu kristal merah 25K                                                                                                                Jambu kristal putih 20K

Duku Palembang 25K
Jeruk nipis 8K
Nangkadak 20K
Lengkeng mata lada 25K
Lengkeng ping pong 20K
Rambutan 30K
Mangga Harum manis 25K
Mangga golek 25K
Mangga irwin 50K
Mangga red brazil 50K
Kuini 25K


Jeruk purut 8K
Petai Okulasi 35K
Gaharu polybag 18. 15K
Gaharu polybag 12. 10K
Sawit umur 8 bulan 13K
Asam gelugur biji 7K
Asam gelugur okulasi 75K
Lada perdu/panjat 8K
Kelapa hybrida 15K
Kelapa hijau 45K
Kelapa pandan wangi 90K
Vanili 20K
Jeruk kasturi 15K
Matoa 15K
Kulit manis 10K
Manggis sambung 25K
Manggis biji 12K
Sirsak 8K
Jambu jamaica 20K

Kecambah sawit Dura, Dampi dan Tenera harga 250k per bungkus isi 255 butir. 
Bibit sawit siap tanam umur 14 bulan 10K. 












































Senin, 12 November 2018

Cara Menanam Aren Di Lahan Gambut

CARA  MENANAM  AREN  DI  LAHAN  GAMBUT  DAN DI LAHAN MINERAL 

Edisi revisi 2021.

Oleh : Muhammad Isnaini (Bang Pilot),

KETUA DEWAN PENGAWAS DPP KOMUNITAS AREN INDONESIA.   

HP/WA 0813 7000 8997.

 

MENGENAL LAHAN GAMBUT..

Lahan gambut adalah lahan berupa hasil pelapukan bekas pepohonan dan hewan, yang pelapukannya belum sempurna. Karena itu lahan gambut kandungan organiknya sangat tinggi (lebih dari 25%) dan biasanya tanahnya bersifat masam atau ber-PH rendah; umumnya di bawah 5. Lahan gambut di daerah pedalaman galibnya phnya lebih rendah dari pada lahan gambut di tepian pantai, karena di tepian pantai ada intrusi air laut yang bersifat basa (alkali) dan mengandung mineral- mineral. Lahan gambut tepian pantai pun menjadi lebih subur karena adanya intrusi air laut tadi, tetapi juga menjadi masalah bagi pertanaman di sisi yang lain.  Yakni ancaman cekaman salinitas atau kadar garam yang terlalu tinggi.

Berdasarkan kedalamannya, lahan gambut dibagi menjadi 4 kategori, yakni gambut dangkal dengan kedalaman  0,5 sd. 1 meter, gambut sedang antara 1 sd. 2 meter, gambut dalam antara 2 sd 4 meter dan gambut sangat dalam dengan kedalaman lebih dari 4 meter. Di bawah kedalaman gambut itu biasanya didapati lapisan pasir, bebatuan, tanah mineral atau bahkan batubara muda.

Berdasarkan warnanya, kita dapat juga membagi karakter lahan gambut. Gambut yang berwarna lebih tua adalah gambut yang sudah lebih terurai, sehingga menjadi lebih memungkinkan untuk ditanami. Biasanya lapisan gambut ini terletak di sebelah atas dengan warna coklat kehitaman. Lapisan bawahnya akan berwarna lebih muda, coklat tua, coklat muda sampai kekuningan. Gambut yang berwarna lebih muda adalah gambut yang masih sedikit terurai, meski pun usianya bisa saja lebih tua. Semakin muda lapisan gambut, biasanya ph-nya semakin rendah. 

Sebagai acuan dasar, aren dapat tumbuh dengan baik pada lahan ber ph 5,5 sd. 8. Idealnya ada di level 6 sd. 7. Untuk menaikkan ph (derajat keasaman) satu digit pada lahan 1 ha, maka dibutuhkan 3 ton kapur pertanian (kaptan) atau dolomit, yang diaplikasikan empat kali. Masing-masing 750 kg ditabur tipis merata tiap tiga bulan.

Lahan gambut yang dapat ditanami dengan tanaman aren adalah lahan yang kedalaman gambutnya kurang dari 4 meter dan sebaiknya kedalaman lapisan atasnya yang berwarna tua lebih dari 40 cm. Jika kedalaman gambut lebih dari 4 meter, maka biasanya ph gambut itu termasuk sangat asam (kurang dari 4) dan ada kemungkinan tanaman sulit untuk tumbuh berdiri dengan tegak. Karena itu tidak jarang kita menemukan tanaman kelapa dan kelapa sawit yang rebah pada lahan gambut sangat dalam dan setengah rebah pada lahan gambut dalam. Pada lahan gambut kedalaman sedang, kita akan menemukan tanaman kelapa atau sawit yang pangkal batangnya membengkok, lalu batang dapat tumbuh dengan tegak karena akar sudah dapat mencapai lapisan bawah yang lebih stabil.

Untuk ditanami, lahan gambut sebenarnya cukup subur, atau berpotensi untuk menjadi cukup subur. Masalah utamanya adalah ph yang rendah dan cekaman air tanah terhadap akar tanaman, karena biasanya air tanah pada lahan gambut terletak sangat dekat, terutama di sepanjang musim penghujan. Ph yang rendah dan cekaman air selain membuat bagian akar tanaman sulit menyerap unsur hara, juga memperbesar potensi serangan jamur akar. 

Gambut sendiri dikenal dapat menyimpan air sampai dengan 100 kali berat massa keringnya, sehingga gambut disebut sebagai bank air atau penyimpan air yang sangat baik.  

Di banyak tempat di Indonesia, proses  pelapukan gambut itu berlangsung dengan lambat karena kurangnya pasokan oksigen di kedalaman gambut. Sehingga bakteri pengurai aerob sulit untuk berkembang biak. Pada lahan gambut yang selalu terendam air, proses pelapukan menjadi lebih lambat. Aplikasi sistim biopori dengan penyuntikan larutan bakteri pengurai dapat mempercepat proses pelapukan bahan organik yang terkandung di lahan gambut.  

Untuk ditanami, lahan gambut harus disiapkan dengan baik. Beberapa perhitungan yang patut untuk dijadikan sebagai pertimbangan adalah masalah kekeringan gambut di musim kemarau, ancaman kebakaran, ph yang rendah, kecepatan pertumbuhan gulma, intrusi air asin pada lahan gambut tepian pantai yang bisa menyebabkan cekaman salinitas (kadar garam) pada akar tanaman, kesulitan transportasi karena lahan yang masih labil, penurunan ketinggian lahan gambut, dan sebagainya. 

Kita ingin menjadikan lahan gambut sebagai salah satu penopang kehidupan manusia tanpa harus terlalu banyak mengurangi fungsi gambut sebagai salah satu stabilisator habitus air dan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Penanganan gambut yang salah  hanya  akan  menyisakan  kegagalan  usaha  dan  kerusakan  lingkungan  hidup.  Karena  itulah  penulis  berpendapat  agar gambut dengan kedalaman lebih dari 4 meter sebaiknya tetap dijadikan sebagai vegetasi hijau tanpa eksploitasi ekonomi. 

2. PERSIAPAN  LAHAN DAN PENANAMAN

Bertani itu jangan terburu-buru. Semua harus dipersiapkan dengan baik agar tingkat kegagalan dapat diperkecil. Lebih baik kita membuat persiapan yang cukup namun berhasil, dari pada harus belajar dari kegagalan. Karena biasanya kegagalan itu biayanya mahal.-  

Teknik persiapan lahan gambut berbeda-beda caranya, disesuaikan dengan karakteristik lahan gambut itu sendiri.

Sebagai catatan, jarak tanam aren jenis aren genjah secara monokultur sebaiknya adalah 4x6 meter. Terdapat 416 titik tanam dalam satu hektar lahan. Untuk aren jenis semi dalam dan aren jenis dalam, jarak tanam sebaiknya dibuat 3 x 10 meter. Pengaturan jarak tanam ditentukan  dengan pemancangan atau pemasangan ajir. Jarak tanam 4 dan 3 meter membujur Utara-Selatan. Sedangkan jarak tanam yang 6 dan 10 meter dibuat membujur Timur ke Barat. Ada pun jarak tanam untuk sistim tumpangsari, maka disesuaikan dengan jenis tanaman penumpangsari itu. Jika tumpangsari dengan serai  wangi, pepaya, jeruk, pisang, nenas, dan lain-lain tanaman rendah, maka jarak  tanam dapat dibuat  menjadi  3x12  meter.  Jarak tanam  aren  yang  12  meter  itu dibuat  membujur  dari  Utara  ke  Selatan, sehingga sinar matahari dapat dengan leluasa memasuki area tanaman tumpangsari, dari arah Timur hingga ke Barat. Jarak tanam dalam barisan sejauh 3 meter tetap dipertahankan dengan pertimbangan kemudahan membuat jembatan layang antar pohon agar proses penyadapan nantinya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. 

Jembatan  layang  dibuat  berbahan  bambu,  sehingga  dianjurkan  juga  untuk  menanam  20  rumpun  bibit  bambu  untuk  setiap hektar lahan aren monokultur. Jenis bambu yang baik adalah bambu wulung hitam, karena jenis bambu ini tidak disukai oleh kumbang bubuk. Hal ini disebabkan karena kandungan pati pada bambu wulung sangat rendah (kurang dari 3%) dan kandungan silika-nya yang tinggi. Penanaman bibit bambu dilakukan di sisi Utara atau Selatan lahan agar tidak menghalangi sinar matahari untuk kebun aren.  

Tanaman tumpangsari kemudian ditanam pada lorong selebar 12 meter itu. Jarak tanamnya tentu disesuaikan dengan jenis tanaman penumpangsari. Untuk kakao dan pepaya, tentu jaraknya 3x3 meter. Jeruk nipis 3x4 meter. Pisang 2x3 meter. Untuk nenas 40 x 60 cm. Serai wangi 1x1 meter. Dan sebagainya.

Ada pun jarak antara tanaman tumpangsari dengan tanaman aren di kedua sisi diatur sesuai pula dengan jenis tanaman penumpangsari. Yang menjadi dasar perhitungan adalah umur periodik tanaman penumpangsari dan kecepatan perkembangan kedua jenis tanaman. Pada tanaman pisang barangan misalnya, yang memiliki umur periodik satu tahun, dengan lebar tajuk 4 meter, maka titik tanam terdekatnya dari titik tanam aren pada penanaman perdana adalah 3 meter. Berarti, pada lorong bselebar 12 meter tadi, bisa ditanam pisang sebanyak 3 baris.

Pada lahan gambut yang sangat dangkal, dengan kedalaman kurang dari 50 cm, dan biasanya lahan ini tidak dimasukkan ke dalam kategori lahan gambut, maka cara persiapan lahannya sama dengan cara persiapan lahan non gambut, yang akan kami uraikan di bawah.

Selanjutnya lakukan pembersihan lahan dari gulma pengganggu. Lalu gali lubang ukuran minimal 40x40x40 cm, jarak tanam disesuaikan dengan keinginan. Bubuhi tanah galian dengan 3 kg pupuk organik. Cacah tanah galian agar lebih melebar lalu semprot dengan larutan EM4 atau larutan bakteri pengurai lainnya yang sudah dicampur dengan pupuk mikro semisal Gandasil D atau lainnya. Dosis masing-masing 3 cc/gram perliter air. Tiga hari kemudian taburkan merata 150 gram dolomit pada tanah galian itu. Biarkan selama seminggu. Akan lebih baik jika ada hujan turun dalam kurun waktu seminggu itu. Lalu masukkan tanah galian ke dalam lubang sedikit demi sedikit menggunakan cangkul agar tanah tercampur lebih merata. Buka dan buang polibag bibit. Tanam bibit aren di tengah  bagian  atas  lubang.  Kedalaman  level  atas  bola  tanah  bibit  setara  dengan  level  tanah  lahan.  Pemadatan  dilakukan sekedarnya  agar  tanaman  tidak  tumbang  atau  miring.  Lalu  taburkan  50  gram  pupuk  NPK 16-16-16  di  sekitar  piringan.  Jaga penaburan agar pupuk tidak bersentuhan langsung dengan batang tanaman.

Pada lahan yang cenderung kering, kedalaman level tanah dalam lubang tanam dibuat 6 atau 7 cm lebih rendah dari pada level tanah. Artinya, dibuatkan lembah tangkapan air atau rorak. Ini berguna untuk tangkapan air saat dilakukan penyiraman dan pemupukan. Air siraman tidak melebar ke mana-mana dan pupuk tidak hanyut oleh air hujan. 

Pada lahan yang miring, dibuatkan terasering atau tapal kuda dan rorak juga. 

Pada lahan gambut yang sering tergenang air, maka sebaiknya dibuatkan kanal air primer dan sekunder. Kanal air sekunder berkedalaman 1 meter pada setiap jarak sisi lahan 50 meter, dengan pintu air pengatur pada kanal primer atau kanal utama. 

Penanaman bibit aren dilakukan pada saat awal musim penghujan atau disesuaikan dengan level air tanah yang tercipta. Artinya, penanaman dilakukan saat air sudah bisa mulai surut di sebagian besar lahan. 

Jika tidak memungkinkan untuk membuat kanal berpintu air, maka dibuatkan guludan sesuai dengan jumlah titik tanam. Tinggi guludan minimal 30 cm lebih tinggi daripada ketinggian level air saat puncak genangan. Diameter puncak guludan 75 cm pada ketinggian guludan 50 cm dan diameter 1 meter pada ketinggian 75 cm. 

Cara  membuat  guludan  :    cangkul  tanah  hingga  tercipta  tumpukan  tanah  setebal  20  cm,  taburkan  merata  pupuk  organik, semprot merata dengan larutan EM4 atau biang bakteri pengurai lainnya, yang sudah dicampur dengan Gandasil D atau pupuk mikro lainnya, dosis masing-masing 3 cc perliter air, lalu taburkan dolomit tipis merata. Begitu seterusnya setiap 20 cm hingga tercapai ketinggian yang diinginkan. Jumlah dolomit keseluruhan untuk tiap guludan sebanyak 1 kg dan jumlah pupuk organik 5 kg untuk setiap  guludan.    Kemudian  padatkan  bagian  sisi  guludan  agar  tidak  mudah  terkikis  air  hujan.  Pada daerah  yang  hujannya cenderung lebat, baik juga jika guludan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak untuk mengurangi pengikisan tanah oleh air hujan. Ada pun bagian piringan tanam berdiameter 30 cm tidak ikut ditutupi. Warna perak diletakkan di sebelah atas. Ini akan berguna  untuk  membuat  pantulan  sinar  matahari  juga  dapat  mencapai  bagian  bawah helai  daun,  hingga  potensi serangan hama di bawah daun akan menjadi lebih sedikit. Tetapi cara ini akan mengurangi kecepatan perkembangan bakteri pengurai aerob yang  membutuhkan  oksigen.  Karenanya,  pembuatan  sayatan  berbentuk  huruf  V  ukuran  5  cm  pada  sekeliling  mulsa dilakukan agar kedua masalah dapat teratasi dengan cukup baik. 

Satu bulan setelah selesai pembuatan guludan, cabutlah pancangan. Lalu penanaman dilakukan dengan penggalian sedikit di puncak  guludan.  Pemadatan  dilakukan  sekedarnya  agar  tanaman  tidak  tumbang  atau  miring.  Kemudian  taburkan  50  gram pupuk NPK di sekitar piringan. 

Setelah  selesai  penanaman,  semprotlah  seluruh  bagian  tanaman  dan  piringan  tanaman  dengan  larutan  fungisida  hayati trichoderma  atau  gliocladium.  Bisa  yang  bermerk  Saco-p,  SuperTrico,  SuperGlio  atau  yang  lainnya.  Dosis  lihat  kemasan.  Ini untuk  mencegah  berjangkitnya  penyakit  karat  daun,  hawar  daun,  bercak  daun  dan  busuk  akar  akibat  jamur  patogen. Penyemprotan fungisida hayati selanjutnya setiap satu bulan sekali. Bisa juga dengan menggunakan fungisida kimia sistemik. Misalnya merk Benlate, Bendas, Bayleton, Benlok, dll.  Campurkan juga perekat agar larutan fungisida tidak cepat tercuci air hujan. Semua dapat dibeli di toko pertanian. 

Pada lahan gambut kedalaman sedang dan pada gambut dalam, cara melakukan penanaman sama dengan cara di atas, hanya saja tentu dengan memperhatikan genangan air pada lahan. Genangan air diatasi dengan cara membuat kanal berpintu air, atau dengan cara membuat guludan. Aplikasi biopori dengan penyuntikan larutan bakteri pengurai cukup dianjurkan pada kedua jenis lahan ini. Larutan EM4 atau sejenis dengan dosis 3 cc per liter air disuntikkan setiap 6 bulan sebanyak 4 kali. Ada pun jumlah lubang sebaiknya 4 buah per pohon tanaman, yang letaknya di sekeliling piringan terluar tanaman. 

Peringatan-peringatan  akan  bahaya  kebakaran  lahan  gambut  juga  dipasang  di  sekitar  lokasi  penanaman  aren.  Hal  ini diharapkan akan mengurangi terjadinya kebakaran lahan gambut di musim kering akibat kecerobohan manusia. 

Selanjutnya adalah pengendalian gulma di lahan. Minimal piringan tanam harus bersih dari gulma.  Bagian  lahan  yang  masih  terbuka  dapat  ditanami  dengan  serai  wangi  atau  rumput  gajah.  Serai  wangi  merupakan  bahan produksi minyak atsiri yang cukup baik harganya. Rumput gajah merupakan sumber pakan hewan ternak ruminansia yang baik. Sedangkan kotoran dan urin hewan ternak itu dapat dipakai sebagai sumber pupuk organik bagi kebun aren.  

Dapat juga dilakukan penanaman nenas madu, yang pangsa pasarnya lumayan baik.  

3. PEMILIHAN BIBIT AREN..

Bibit  aren  yang  akan  ditanam  haruslah  bibit  yang  baik.  Biji untuk bibitnya  berasal  dari  indukan  terpilih.  Sejarah  penyadapannya  bagus. Tandan buahnya tidak lebih dari 5 tandan. Dan berasal dari jenis aren yang cepat berproduksi. Jika kriteria itu terpenuhi, maka bisalah dibuat bibit sendiri. Tetapi jika sulit mendapatkannya, maka bisa dilakukan pembelian bibit kepada penangkar yang terpercaya. 

Cara terbaik mendapatkan bibit aren yang sesuai dengan lahan gambut adalah dengan membeli bibit aren yang masih berumur 4 sd. 5 bulan dan berdaun dua atau tiga helai. Bibit seperti ini biasanya harganya masih murah, pengangkutannya mudah, polibagnya masih kecil, tingkat kehidupannya sudah baik dan masih dapat dilakukan proses adaptasi dan aklimatisasi di lahan bakal kebun aren atau di daerah sekitarnya yang beriklim sama. Pembesaran, adaptasi dan aklimatisasi dilakukan karena asal bibit yang lain daerah dan biasanya bibit aren dibuat orang di bawah paranet dan di dalam sungkup plastik. Bibit yang berasal dari area teduh jika langsung ditanam akan mengalami shock cuaca dan sering stres bahkan mati. 

Salin polibag bibit yang dibeli dengan polibag berukuran 18x25 cm. Tanah tambahan pengisi  polibag adalah tanah gambut jua. Ini  akan  membiasakan  bibit  beradaptasi  dengan  gambut.  Bagian  teratas  polibag  diisi  dengan  abu  janjang  sawit  atau  arang sekam setebal 3 cm. . Ini akan sangat membantu mengurangi serangan jamur daun. Bahan penggantinya adalah tanah kapur jika abu janjang atau sekam bakar tidak didapat. 

Susun bibit di tempat yang terkena panas.Untuk 100 batang bibit akan membutuhkan tempat sekitar 1,5 meter persegi. Jadi dalam lokasi berukuran 1,5 x 10 meter akan muat untuk 1.000 batang bibit aren.  Siram bibit setiap sore. Lakukan pengendalian hama dan penyakit. Biasanya yang menyerang hanya penyakit bercak daun, karat daun dan hawar daun. Pencegahan dengan fungisida hayati dan pengendalian dengan fungisida kimia sistemik. Penyemprotan dilakukan  setiap  1  bulan.  Jika  ada  serangan,  pisahkan  bibit  yang  terkena, potong dan buang daun yang sudah terkena serangan yang parah. Lakukan penyemprotan fungisida terhadap bibit yang sakit itu dengan interval 7 hari. Jangan lupa menambahkan perekat. 

 


Pemupukan  bibit  dilakukan  dengan  menyemprotkan  larutan  pupuk  cair  semisal  Bayfolan  atau  sejenis  setiap  bulan.  Dosis maksimal 2 cc perliter air. Baik juga jika dicampur dengan agen biohayati semisal pupuk Jimi Hantu atau lainnya. Tidak boleh mencampur pupuk dengan fungisida dan/atau perekat. Interval antara pemupukan dan aplikasi fungisida adalah 3 hari. 

Cara pemupukan lain yang lebih baik adalah dengan melarutkan 100 gram pupuk NPK ke dalam 10 liter air, dan disiramkan kepada 100 polibag bibit. Lakukan setiap 30 hari.

Jika dirasa repot mengurus bibit, maka bisa membeli bibit aren siap tanam. Tetapi tentu harganya lebih besar dari pada harga bibit yang masih kecil. Seorang penangkar bibit di desa Petatal yang bernama Bang Pilot, misalnya, beiau menjual bibit aren siap tanam umur setahun seharga rp.12.000. Tinggi bibit itu sekitar 70-80 cm.

Jika menggunakan bibit yang berumur lebih dari setahun, sedangkan polibagnya tetolong kecil, maka sebaiknya semua daunnya dipotong, kecuali pupusnya. Jika tidak, maka besar kemungkinan akan terjadi dehidrasi akibat daun yang sudah banyak sementara akarnya belum membumi.

Jika bibit aren dibeli yang siap tanam, maka lakukan aklimatisasi sebagai berikut. Setelah lahan dibersihkan dan belum dibuat lubang tanam, maka letakkan bibit bersusun di dekat lahan atau di daerah sekitar lahan. Siram secukupnya setiap sore hari. Semprot dengan fungisida jika bibit terlihat mengalami serangan bercak daun. Begitu selama 10 hari atau sampai lubang tanam siap untuk penanaman. Bibit akan mulai terbiasa dengan iklim sekitar. 

Menanam bibit tanpa proses aklimatisasi sering menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada tanaman aren.

Pemupukan.  

Pemupukan selanjutnya, umur 0 sd. 3 tahun adalah dengan 6 kg pupuk organik dan 250 gram pupuk NPK 16-16-16 perpohon. Aplikasi dilakukan tiap 4 bulan. Pupuk NPK ditaburkan merata di sekitar perakaran dalam piringan, sedangkan pupuk organik ditumpuk menjadi dua bagian di dalam piringan. 

Aplikasi  penyemprotan  piringan  lahan  dengan  EM4  atau  yang sejenis  setiap  4  bulan.  Baik  juga  jika  dilakukan  setelah  aplikasi pemupukan. Karena bakteri pengurai juga akan membantu menguraikan pupuk NPK dan pupuk organik sehingga menjadi lebih matang dan mudah diserap oleh bulu akar tanaman.  

Aplikasi 500 gram dolomit setiap 6 bulan dengan interval antara pemupukan selama 2 bulan.  Dolomit kurang baik diberikan secara  bersamaan  dengan  pupuk  karena  dolomit  dapat  mengikat  unsur  N  dan  unsur  P  sehingga  tanaman  sulit  untuk menyerapnya.

Pemupukan  selanjutnya,  untuk tanaman umur  3  sd.  6  tahun  adalah  dengan  10  kg  pupuk  organik  dan  350  gram  pupuk  NPK..  Aplikasi dilakukan tiap 4 bulan. Pupuk NPK ditaburkan merata di sekitar perakaran dalam piringan, sedangkan pupuk organik ditumpuk menjadi dua bagian di dalam piringan.

Aplikasi dolomit dan bakteri pengurai biasanya sudah kurang dibutuhkan. 

Pemupukan pada masa produksi dengan pupuk urea 500 gram, TSP 500 gram, KCL 350 gram, 10 gram pupuk borate dan 10 gram pupuk MgO per pohon per 4 bulan.  

Pemupukan secara organik alami dapat juga dilakukan dengan hanya menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran dan urin kambing yang sudah matang difermentasi. Pemupukan dilakukan setiap 6 belan dengan jumlah pupuk satu kali aplikasi adalah umur tanaman dikali 3 kg. Jadi, untuk tanaman aren umur 4 tahun misalnya, diberikan pukan matang kering sebanyak 12 kg setiap 6 bulan.  

PENGENDALIAN GULMA.. 

Pengendalian gulma dalam piringan dilakukan secara manual, dengan cara dikoret atau digaruk. Ada pun untuk  gulma di luar piringan dapat dilakukan aplikasi herbisida kontak semisal Herbatop, Paratop, Gramoxone, dll. Aplikasi dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma. 

PENGENDALIAN PENYAKITPenyakit yang biasanya menyerang tanaman aren tidaklah sebanyak yang menyerang tanaman sawit. Jika ada gejala serangan bercak daun, hawar daun atau karat daun,  dapat dikendalikan dengan aplikasi fungisida hayati mau pun fungisida kimia seperti yang telah dijelaskan di atas. Penyemprotan sebaiknya dilakukan dari arah bawah daun juga. Agar penyucian zat aktif oleh air hujan dapat berkurang.  Aplikasi pengocoran bubur bordo mungkin dibutuhkan jika ditemukan gejala busuk akar, yang ditandai membusuknya akar yang ada di dekat pangkal batang.

                                                                Contoh merk fungisida.                              
Contoh merk perekat.

 PENGENDALIAN HAMA.

Secara umum, hama tanaman aren sama jenisnya dengan hama pada tanaman kelapa sawit. Yakni tikus, babi hutan, landak, monyet dan kumbang tanduk. Serangan tikus, babi dan landak dapat diatasi dengan pembersihan lahan, pemagaran individu dengan kaleng atau jala bekas, pemagaran kebun dengan seng bekas, pembuatan parit, aplikasi racun hama seperti klerat dan thimex, dll.  Untuk  kumbang  tanduk  yang  biasanya  menyerang  mulai  umur  2  tahun  sd.  umur  4  tahun,  maka  bisa  dilakukan  pembuatan perangkap feromon, aplikasi karbofuran seperti merk Curater, Marshal, Furadan dll di pucuk dan pelepah, dengan penaburan 10 gram di pucuk dan 10 gram di perakaran. Bisa juga dengan membuat perangkap jaring berlampu. Jaring ikan benang halus mata 3/4 dipasang di ketinggian 2 sd. 3 meter dengan 4 buah tonggak kayu berbentuk petak ukuran 2x2x2 meter, jaringnya dipasang 2 lapis, lalu diletakkan lampu neon hemat energi  biasa di tengahnya pada malam hari. Kumbang akan tertarik mendekat lalu terjerat oleh jaring. Lampu bisa menggunakan lampu rechargerable atau lampu led taman tenaga surya portable yang otomatis hidup bila hari sudah gelap dan mati bila hari sudah terang. Jenis lampu ini sudah banyak dijual secara online.  Harganya berkisar Rp.40.000/unit. Lampu harus menggunakan pelindung hujan. Satu ha membutuhkan 4 titik perangkap di tengah kebun aren. Cara ini cukup efektif dan bebas racun. Pemasangan perangkap jaring lampu ini biasanya dilakukan mulai umur tanaman aren 2 sd. 4 tahun. Atau mulai ditemukannya serangan kumbang badak penggerek itu hingga dianggap sudah aman.    

Di antara semua hama, hama monyet termasuk yang agak sulit diatasi. Namun teman-teman petani tidaklah kurang akal. Di antaranya mereka menggunakan mercon terbang untuk menakut-nakuti gerombolan monyet. Dan cara lain yang dianggap paling baik.

PEMBERSIHAN IJUK.

Pada  umur  5  tahun  untuk  aren  genjah  dan  umur  6  tahun  untuk  aren  dalam,  maka  dilakukan  pembersihan  ijuk.  Biasanya pembersihan dilakukan oleh pembeli ijuk. Petani hanya tinggal menimbang dan menerima uang hasil penjualan ijuk itu.  Hargta ijuk tidaklah mahal, hanya beberapa ribu rupiah saja per kilogramnya. Ijuk dipakai untuk sapu, penyaring air, atap rumah adat, dan pada kualitas terbaik dipakai untuk pengisi jok mobil mewah.  Pembersihan ijuk turut akan memacu keluarnya tandan buah dan tandan sadap pada pohon aren.  

PENYADAPAN.

Bagaimana  proses  penyadapan  sebaiknya  dipelajari  secara  praktek.  Karena  jika  hanya  teori  saja  tidak  akan  bisa  berhasil. Komunitas Aren Indonesia sedang berusaha membuka 8 pusat pelatihan bagi calon penyadap. Di Kaltim, Sulsel, Jateng, NTB, Riau, Bengkulu dan 2 unit di Sumut. Pelatihan dilakukan selama 1 bulan dengan sistim training on trainer. Sehingga peserta yang sudah lulus akan  dapat  menjadi  penyadap  aren  sekaligus  sebagai  pelatih  di  daerahnya.  Pelatihan  juga  menyediakan  paket  latihan  cara memasak nira menjadi gula aren dan cara membuat gula semut. 


CARA MENANAM AREN DI LAHAN MINERAL/NON GAMBUT.

 











 




               













NB : Jarak tanam 3 x 10 meter lebih dianjurkan.

Aplikasi dolomit cukup 500 kg per ha per 5 tahun, jika ph tanah sudah mendekati normal.

Asalkan tidak kebanjiran sampai daun tanaman ikut terendam, tanaman aren akan baik-baik saja. Namun pertumbuhan cenderung melambat. Karena itu, saluran irigasi dibutuhkan pada lahan rawa/basah. 

Aplikasi pupuk secara dibenamkan itu jauh lebih baik dari pada aplikasi pupuk secara tabur.

 

Demikianlah buku petunjuk budidaya aren ini kami susun. Jika ada yang kurang jelas, silahkan konsultasi gratis di chat Whatsapp nomor hp.0813 7000 8997. Sumbang saran membangun pasti dibutuhkan demi perbaikan buku ini di masa depan.

Sekian dan terima kasih.

Untuk teknik penanaman bibit aren di lahan kering mineral, bisa disaksikan di tayangan video yg kami unggah di

https://youtu.be/sSBRKTuV5wM

Bagi yang membutuhkan bibit aren, baik jenis aren genjah mau pun aren dalam, bisa menghubungi penulis di Hp/Wa 0813 7000 8997 .
.
Trims. Wasalam. Salam sukses petani aren Indonesia!
Merdeka!!





SANGAT PENTING : JAGA JARAK TANAM !

Dalam dunia pertanian, jarak tanam yang optimal itu sangatlah penting. Karena, jika kita menanam terlalu rapat, maka tanaman akan menderita,...