.
Tekstur gula aren asli lebih halus dibandingkan dengan gula aren palsu atau gula aren yang dioplos dengan gula tebu atau dengan molase alias tetes tebu. Jika anda pegang, gula aren palsu (nganu) memiliki tekstur kasar dan berbutir-butir. Gula aren asli akan meninggalkan butiran halus spt kristal halus di tangan.
Rasa manis gula aren asli terasa legit dan tidak membuat batuk. Berbeda dengan gula aren nganu, jika kita konsumsi terasa sangat manis dan agak pahit.
Pada gula aren asli, jika anda potong maka di bagian dalam tidak terdapat lubang-lubang kecil. Namun, pada gula aren nganu anda akan melihat banyak lubang-lubang di bagian dalamnya.
Gula aren asli memiliki tekstur yang semi solid atau mudah dibuat remahan. Gula aren asli jika dipukul mudah sekali hancur. Berbeda dengan gula aren nganu, teksturnya cenderung keras, pejal dan jika dikerik menggunakan sendok, serpihan gula akan tercecer seperti kerikil.
Warna gula aren yang dicampur dengan gula tebu atau pemanis cenderung berwarna gelap dan jika dikerik dengan pisau, maka permukaannya ada yang mengkilat.
Rasa gula aren nganu cenderung terasa manis gula tebu. Sedangkan gula aren asli terasa manis sedang dan gurih serta memiliki citarasa yang khas. Juga aroma gula aren yang khas. Bukan aroma gula tebu atau gula pasir.
Warna gula aren asli, coklat kekuningan di bagian luarnya, dan berwarna lebih muda di bagian tengahnya. Gula aren nganu, warnanya lebih merata pada bagian luar dan dalam.